Preview City vs Chelsea: Let’s be Realistic !

February 03, 2014


Pertandingan yang akan berlangsung hari ini antara penghuni posisi dua dan tiga klasemen Liga Inggris ini layak disebut sebagai big match. Ending dari drama perebutan title juara musim ini dapat terlihat lebih jernih melalui pertandingan ini.
Arsenal yang kemarin malam berhasil meraih 3 poin atas Crystal Palace membuat City harus bekerja keras di pertandingan nanti malam agar bisa kembali menduduki tahta Premier League. Sebenarnya kemenangan bukanlah hal yang tabu bagi tim semacam Manchester City. Kucuran dana yang besar seakan terbayar lunas dengan performa dan hasil yang mereka dapat sejauh ini.
Namun, tim yang harus dihadapi the citizen kali ini adalah tim asuhan Jose Mourinho. Pelatih yang memiliki segudang prestasi ini jelas bukan lawan yang mudah untuk Manuel Pellegrini. Tak hanya pandai meramu komposisi pemain dan strategi, Mou juga merupakan pelatih yang gemar bermain trik mind games.
Dari kedua karakter pelatih saja sudah bisa tergambar bagaimana jalannya pertandingan nanti malam. Pellegrini merupakan pelatih yang menganut paham joga bonito atau play beautifullyEl Ingenirio lebih mengedepankan permainan indah untuk timnya yang dirasa akan berefek domino dengan hasil yang maksimal.
Di sudut lain, Mourinho adalah seorang pelatih dengan multi-kepribadian. Terkadang bermain dengan menganut paham joga bonito, kadang gung ho atau bahkan ultra defensive yang hampir menyentuh level anti-football. Dengan kata lain, the special one lebih mempriotaskan hasil akhir dengan melihat perangkat luar dan dalam lapangan. Contohnya saat dirinya terlibat kasus bersama Xabi Alonso dan Sergio Ramos ketika di Real Madrid.
Pemanfaatan hal minor tersebut lah yang membuat Mou memilih untuk realistis ketika menghadapi Manchester City. Kata kemenangan, tampaknya tak ada sama sekali terlintas di benak pelatih asal Portugal itu. Satu poin adalah target yang realistis.
Inilah beberapa alasan mengapa Jose Mourinho, menurut saya, akan memilih untuk realistis saja:
Psikologis
Kontradiksi dari psikologis kedua tim, jelas mempengaruhi jalannya pertandingan nanti malam. Moral pemain Manchester City kini dalam kondisi yang sangat baik setelah tengah pekan kemarin mereka menghancurkan Tottenham Hospurs 5-1.
Sedangkan the blues Chelsea harus menelan pil frustasi karena meraih hasil imbang tanpa gol saat mengahadapi West Ham United kemarin. West Ham yang memainkan sepak bola primitif, seperti yang Mou katakan, membuat timnya tak mampu mencetak satu gol pun ke gawang Adrian.
Home Game Record
Sebelas pertandingan kandang, 33 poin, 100% kemenangan. Tempat Pemakaman Umum itu bernama Etihad. Tak ada satu tim pun yang berhasil mengambil angka dari City di musim ini. Rekor kandang yang ciamik ini yang membuat pemain City termotivasi untuk melanjutkan tren positif mereka.
Dan Mou pun sadar betul bahwa menjadikan kandang sebagai stadion yang sulit untuk dikalahkan untuk tim tamu merupakan sesuatu hal yang membutuhkan waktu, kerja keras, keyakinan dan kepercayaan dari seluruh elemen klub tersebut. Dengan begitu, Mou melihat rekor kandang fantastis yang dimiliki City bukanlah suatu keberuntungan, dan ini jelas-jelas yang menjadi pertimbangan Mou di pertandingan nanti malam.
Si Kaya vs Si Miskin   
Untuk masalah finansial, memang tak ada kesenjangan antara mereka. Kedua klub tersebut merupakan tim Liga Inggris yang paling banyak mengeluarkan dana untuk berbelanja pemain. Namun el cash-ico kali ini, mempertemukan tim yang kaya akan gol, dengan tim yang fakir gol.
Sejauh ini, City sudah menorehkan 68 gol, yang 42 diantaranya dicetak di Etihad Stadium. Perpaduan karakter bermain di lini depan City yang dihuni Sergio Aguero, Alvaro Negredo, dan Edin Dzeko membuat City unggul di segala segi dalam urusan menyerang. Pemanfaatan ruang gerak, kecepatan, kekuatan dan penyelesain akhir, kombinasi yang sangat ideal.
Duet Aguero dan Negredo sudah menghasilkan total 49 gol. Cederanya Aguero pada pertandingan Spurs kemarin, tak membuat Pellegrini sulit menemukan penggantinya. Dzeko yang biasa menjadi pilihan kedua, tak pernah mengecewakan ketika diberi kesempatan tampil oleh sang pelatih. Total 17 gol pun, jadi pembuktian Dzeko untuk bisa mejadi penyerang utama City.
Bertolak belakang dengan City, Chelsea justru sedang menghadapi masalah dalam urusan gol pada lini depan mereka. Terlepas dari hat-trick Eto’o kegawang Manchester United, the blues masih minim asupan gol dari para striker mereka. Fernando Torres dan Demba Ba pun bukan langganan dalam urusan mencetak gol. Untungnya lini kedua Chelsea yang dihuni Hazard, Oscar, Lampard, dan Willian berhasil menutupi sisi lemah Chelsea.
Chelsea hanya mampu mencetak 18 gol di pertandingan tandang sejauh ini. Mourinho harus putar otak menerapkan strategi dan memanfaatkan kesalahan-kesalahan Manchester City agar bisa mengimbangi ketajaman City.
Menimbang alasan-alasan di atas, satu poin adalah target yang realistis. Di samping itu, performa lini belakang Chelsea pun tidak mengecewakan, sangat sesuai untuk menerapkan strategi realistis ini. Chelsea merupakan tim yang paling sedikit kebobolan di Liga Inggris dengan hanya kemasukan 20 gol. John Terry, dkk. hanya kemasukan 11 gol di laga tandang. Oleh karena itu, dengan bermodalkan pertahanan yang baik, setidaknya target realistis Mourinho bukanlah hal yang sulit untuk diwujudkan.

You Might Also Like

0 comments