Not This Year Monsieur!
October 07, 2013
Menduduki puncak klasemen sementara Liga Inggris,
Arsenal dan para gooners boleh saja berbangga hati atas
prestasinya yang ia capai dimusim ini. Bukan hanya membuat shock klub-klub
lain, Arsene Wenger pun seakan tidak mempercayai timnya bisa melewati awal
musim ini dengan sangat baik.
Lima kemenangan, satu kali imbang dan satu kali
mengalami kekalahan, membuat Arsenal kini bertengger di puncak klasemen dengan
raihan poin 16, sama dengan pencapaian Liverpool, namun Arsenal unggul
agresifitas gol dibandingkan the reds.
Datangnya Mesut Ozil seakan membungkam semua
cibiran dan hinaan kepada Arsenal. Puasa gelar 8 tahun, tim supermarket, Wenger
pelit, target 4 besar, dan berbagai hal hinaan itupun seakan lenyap dengan
sederet kemenangan yang mereka raih.
Membeli Ozil dengan harga selangit pun sebenarnya
sudah membuat para pendukung tim lain, khususnya Manchester United, gigit jari
dengan kehadiran pemain bintang ke tim meriam London tersebut. Satu gol dan 4 assists adalah
bukti Ozil layak diberi mahar yang begitu tinggi. Namun untuk menjuarai liga
yang memakan waktu yang cukup panjang, kehadiran Ozil jelas belum cukup
menjamin Arsenal akan melenggang dengan mulus dimusim ini.
Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada fans Arsenal,
saya mencoba menganalisa beberapa kendala yang dialami Arsenal sekarang dan
kedepannya nanti, sehingga faktor tersebut membuat Arsenal gagal menjuarai Liga
Inggris.
Cedera Pemain
Sudah menjadi rahasia umum, Arsenal adalah tim yang
sangat akrab dengan yang namanya cedera. Saya pun tidak terlalu paham, entah
karena kesialankah atau bermasalahnya staf medis yang mereka punya. Karena jika
melihat Robin Van Persie bersama United musim lalu, ia jarang sekali mengalami
cedera, berbeda halnya ketika berkostum Arsenal.
Di musim ini pun, lagi-lagi Arsenal banyak
mengalami cedera pemain. Theo Walcott, Oxlade-Chamberlain, Lukas Podolski,
Santi Cazorla, Bacary Sagna dan Yaya Sanogo adalah deretan nama yang kini antri
di ruang perawatan Arsenal. Dengan begitu, bench Arsenal kini
hanya diisi nama-nama “sisa” untuk melengkapi tim mereka ketika bertanding.
Nama-nama seperti Ryo Miyachi, Serge Gnabry, dan Bendtner belum bisa mengisi
ruang atau menjadi alternatif, ketika Wenger mengalami kebuntuan.
No More Striker
Arsenal yang hobi memainkan skema 4-2-3-1, jelas
tidak membutuhkan banyak tenaga di sektor depan. Namun jika para gooners ditanya
siapa pemain depan mereka selain Oliver Giroud, mungkin mereka hanya bisa
garuk-garuk kepala dan mungkin malu untuk menjawab bahwa mereka tak memiliki
striker lain.
Oke, Yaya Sanogo adalah jawaban yang mungkin anda
dapatkan dari mereka. Namun pemain yang dibeli dengan cuma-cuma ini pun kini
sedang mengalami cedera. Jika pulih pun, Sanogo masih butuh banyak waktu untuk
bisa nyetel dengan atmosfer sepak bola Inggris. Bendtner?
Mungkin pendukung Juventus lah yang pantas menilai pemain yang satu ini.
Alternatif yang mungkin di pakai ketika Wenger
dihadapi dengan cederanya Giroud adalah memainkan kembali Theo Walcott sebagai
penyerang tengah. Podolski juga memungkinkan untuk memainkan peran tersebut.
Namun pada dasarnya adalah Walcott dan Podolski bukanlah tipe pembunuh di kotak
penalty, tipe skill yang wajib dimiliki oleh penyerang tengah.
Jika Giroud cedera, Sanogo, Walcott dan Podolski belum sembuh pada waktunya,
lalu siapa yang berada di depan sana? Hanya Tuhan yang tahu.
Padat Jadwal
Sudah menjadi kewajiban untuk sebuah tim besar di
sepak bola modern ini memiliki squad yang besar pula. Artinya
kedalaman squad yang dimiliki untuk menjadikan tim tersebut
memenangi setiap kejuaran adalah poin penting untuk direalisasikan.
Arsenal tengah mengikuti 4 kejuaraan. Selain Liga
Inggris dan Champions League, Arsenal juga akan bermain di FA Cup dan juga
Capital One Cup. Jarak antara kompetisi dan kejuaran pun juga sangat
berdekatan. Ini yang membuat fisik, stamina, konsetrasi dan rotasi diperlukan
oleh Arsenal untuk bisa mendapatkan salah satu piala tersebut.
Inilah yang menjadi faktor utama dari faktor-faktor
lain yang saya sudah sampaikan di atas. Padatnya jadwal yang berefek domino
tersebut bisa membuat banyak pemain mengalami cedera atau kelelahan, sehingga
sulit mencari pengganti pemain yang minim disektor tertentu, seperti sektor
depan.
Jika 3 faktor ini diperhatikan dan pada jendela
transfer musim dingin ini Wenger bisa kembali mendatangkan pemain – pemain
untuk memperdalam squad mereka, satu piala setidaknya sudah
bisa dipastikan berada di tangan mereka. Namun jika tidak, jangan harap musim
ini, Monsieur!
0 comments