Big Match Napoli vs Borussia Dortmund: Pertemuan Para Pemuncak Klasemen
September 16, 2013
Mungkin
ada beberapa dari anda yang tidak setuju dengan judul artikel ini yang
mengatakan partai antara Napoli melawan Borussia Dortmund sebagai salah satu big
match. Anda lebih memilih menonton tim kesayangan anda bermain melawan tim
antah berantah yang baru saja lolos ke babak putaran final Liga Champions.
Namun, ada beberapa dari
anda yang mulai menjadikan Borussia Dortmund, sang finalis Liga Champions musim
lalu, sebagai jagoan di game-game konsol yang anda mainkan.
Bukan hanya dikarenakan Dortmund menjadi finalis Liga Champions, dan bukan juga
Napoli sebagai runner-up Liga Italia musim lalu yang
menjadikan pertandingan ini wajib ditonton. Walau Borussia Dortmund baru
menjalankan 5 pertandingan awal dan begitu juga Napoli yang baru memainkan 3
pertandingan, namun kedua tim berhasil menyapu bersih poin penuh di semua laga.
Dan itu membuat kedua tim tersebut menjadi pemuncak klasemen sementara di
liganya masing-masing.
Predikat tim “nyaris”
juara bagi kedua tim musim lalu, membuat mereka berbenah dan menjadi tim yang
jauh lebih tangguh dari musim sebelumnya. Napoli banyak mengeluarkan dana untuk
mendatangkan pemain-pemain bintang sehingga kedalaman skuad mereka bertambah.
Dengan mengandalkan hal tersebut, Napoli berharap bisa berkompetisi secara
seimbang di Liga Serie A dan Liga Champions. Dortmund pun demikian, dengan
materi pemain yang tidak banyak mengalami perubahan, Jurgen Klopp hanya
membutuhkan sedikit sentuhan lebih dan menambal beberapa lubang yang
ditinggalkan oleh beberapa pemain semacam Mario Gotze.
Head-to-head antar pemain ini mungkin bisa
membuat anda menebak dan berimajinasi bagaimana partai ini akan berlangsung.
Raul Albiol - Mats
Hummels
Perbandingan central
defender ini bisa menjadi gambaran titik lemah pertahanan kedua tim.
Perbandingan kebobolan mungkin bisa menjadi acuan penting untuk melihat siapa
yang memiliki pertahanan yang lebih baik. Napoli telah menjalankan 3
pertandingan di liga domestik dan baru kemasukan 2 biji gol sejauh ini.
Sedangkan Dortmund, kebobolan lebih banyak, yaitu 4 gol namun dari 5
pertandingan.
Albiol dan Hummels lah
yang mengawal kedua tim tersebut hingga sedikit mengalami kebobolan. Albiol
yang 4 tahun lebih tua dari Hummels, jelas memiliki lebih banyak jam terbang.
Mantan pemain Madrid ini memiliki kelebihan dalam ground duels,
yaitu tackles dan juga interception. Pada
pertandingan terakhir, Albiol berhasil melakukan 23 tackles dari
31 percobaan dan 21 interceptions. Walau memiliki tinggi 190
cm, namun Albiol lemah dalam urusan duel bola udara. Melawan Bologna kemarin,
Albiol hanya mampu memenangkan 2 duel udara dari 12 duel yang ia lakuakan.
Berbanding terbalik
dengan Albiol, Hummels justru lemah pada ground duels dan baik
dalam duel-duel udara. Melawan Hamburg, tercatat Hummels hanya sekali melakukan tackle namun
memenangkan duel udara sebanyak 10 kali dari 11 duel udara.
Gokhan Inler – Sven
Bender
Kedua pemain ini adalah
tipe pemain yang membuat lini tengah Napoli dan Dortmund seimbang, baik dalam
bertahan dan menyerang. Walau memiliki posisi dan karakter yang sama, namun
terlihat perbedaan dalam statistik kedua pemain tersebut.
Konsentrasi yang lebih
dalam bertahan, memang menjadi tugas utama mereka walau sesekali diperbolehkan
membantu penyerangan tim. Inler dan Bender memiliki average pass
accuracy yang sama baik yaitu 92% dan 85% secara berurut. Aliran bola
dari kaki-kaki mereka menjadi jembatan antara lini pertahanan dan lini
penyerangan.
Namun dalam urusan bertahan,
Bender terbilang lebih baik dibandingkan Inler. Bender malakukan rata-rata 87% successful
tackles sedangkan Inler 83%. Duel udara pun banyak dimenangkan Bender
dengan 65% sementara Inler belum memenangkan satu duel pun.
Marek Hamsik – Henrikh
Mkhitaryan
Mungkin sudah banyak yang
mendengar nama Marek Hamsik, namun kalau Henrikh Mkhitaryan? Saya pun ragu anda
mengetahuinya. Pilihan saya untuk mensejajarkan Mkhitaryan dengan Hamsik dalam head-to-head ini
mungkin membuat anda bertanya-tanya, seberapa bagus pemain asal Armenia ini.
Pemain yang sebelumnya
membela Shakhtar Donetsk selama 3 musim ini, dijadikan pelatih Dormund, Jurgen
Klopp, sebagai pengganti Mario Gotze, yang hijrah ke Bayern Munchen. Dengan
memakai nomer punggung warisan Gotze, yaitu nomer 10, Mkhitaryan tampak tidak
kagok menjalani debut pertamanya di Bundesliga. Baru bermain sebanyak 4
pertandingan bersama Dortmund, ia berhasil mencetak 3 buah gol dan 1 assist.
Namun dari segi
efektifitas, Hamsik lebih unggul dibanding Mkhitaryan. Torehan 4 gol dari 3
pertandingan, menunjukan bagaimana agresifitas Hamsik dalam membantu serangan
Napoli. Juga dalam hal rata-rata shot accuracy dan pass
accuracy, Hamsik mengungguli Mkhitaryan dengan 88% dan 86% berbanding 57%
dan 78%.
Jose Callejon - Marco
Reus
Jarang mendapat tempat
utama di Real Madrid, Callejon mencoba peruntungannya di Napoli. Dan kali ini,
Callejon berhasil membuat publik Stadio San Paolo jatuh hati. Bermain di posisi
sayap kanan, tak membuat Callejon absen dalam urusan mencetak gol. Tiga dari 3
pertandingan berhasil ia lesakkan buat pasukan Rafael Benitez ini.
Bermain sedikit lebih
kedalam, membuat Callejon banyak terlibat dalam pembangunan serangan.
Operan-operan pendek kerap ia lakukan bersama Hamsik dan juga Inler. Dan
rata-rata akurasi passing Callejon pun tak berbeda jauh dengan
Inler, yaitu 90%.
Sama halnya dengan
Callejon, Reus juga diplot sebagai winger Dortmund. Namun pada
prakteknya, bermain lebih ke dalam membuat naluri menyerang Reus lebih
meningkat. Dalam segi kreatifitas Reus mengungguli Callejon dalam urusan
membuka ruang dan menciptakan peluang. Total 22 peluang yang dibuat Reus
mengungguli torehan Callejon yang hanya berhasil menciptakan 2 peluang.
Gonzalo Higuain –
Robert Lewandowski
Sepaket dengan Callejon,
Higuain juga menjadikan Napoli sebagai tempat pengembangan level sepakbolanya.
Dipercaya sebagai penyerang tunggal oleh Rafa, Higuain membayar kepercayaan itu
dengan dua gol dan satu assist dari 3 pertandingan yang ia
jalankan. Ahli dalam bola-bola atas, membuat Higuain perlu bekerja ekstra keras
untuk menang melawan Hummels yang ahli pada urusan tersebut. Kombinasi satu dua
dan solo-run mungkin bisa menjadi jalan bagi Higuain untuk
bisa memenangi duel dengan Hummels.
Sedangkan Lewandowski
yang namanya pada musim panas lalu dikaitkan dengan Bayern Munchen, menunjukkan
komitmen nyatanya sebagai pesepakbola professional. Empat gol dan 2 assists dari
5 pertandingan yang ia jalani, membuat Lewandoswski amat penting bagi Die
Borrusen. Ia pintar mencari ruang dan ahli dalam duel udara, ia akan sangat
menyulitkan Albiol yang lemah di sektor tersebut.
Head-to-head di atas memperlihatkan
keseimbangan kedua tim disetiap lini. Napoli yang bermain di depan publiknya
sedikit lebih diuntungkan, karena hal tersebut bisa menjadi motivasi lebih bagi
mereka. Namun pengalaman yang sudah banyak didapat Borussia Dortmund dalam
beberapa tahun ini di Liga Champions, membuat pertandingan ini saya prediksi
akan berjalan imbang namun menarik.
(statistik diambil dari squawka.com dan fourfourtwo.com)
0 comments