In Moyes We Trust!

August 12, 2013


Banyak tagar yang menuliskan #MoyesOut di berbagai sosial media, khususnya twitter. Sebagai balasannya, kalimat “In Moyes We Trust” terus dikumandangkan sebagai bentuk dukungan kepada David Moyes sebagai manajer baru Manchester United.
Luapan #MoyesOut terjadi bukan tanpa alasan. Dari 7 pertandingan pre-season, Moyes hanya mampu membawa 2 kemenangan untuk United, sementara tim-tim semacam Liverpool, Arsenal, Real Madrid, Barcelona dan Bayern Munchen berhasil menggunakan pertandingan-pertandingan uji coba tersebut sebagai ajang pamer kekuatan dan alat untuk menakut-nakuti rival mereka. Manchester United terlihat ogah-ogahan menjalani pertandingan pra-musim kali ini. Mungkin berbeda ceritanya jika Sir Alex Ferguson masih menangani Manchester United. Jikapun 7 pertandingan dilalui dengan kekalahan, kita tak akan melihat tagar #FergieOut. 26 tahun menangani United, pendukung United percaya Ferguson akan membawa United ke tangga juara setiap tahunnya. Kalaupun gagal, mereka tetap yakin SAF akan melakukannya di musim berikutnya.
Banyak dari kita yang menjadi pendukung United pada masa rezim Sir Alex Ferguson. Rasa was-was adalah hal yang lumrah ketika kursi kepelatihan berpindah kepada seorang pelatih yang belum pernah sekali pun mengangkat piala. Tidak menjadi juara Premier League, FA Cup, ataupun Champions League akan menjadi kemakluman untuk Moyes dari para pendukung United.
Bayangkan anda berjalan di tempat yang begitu gelap dimana orang yang menuntun anda adalah orang yang belum anda kenal dan anda tau orang tersebut tidak memiliki alat penerangan sama sekali. Rasa was was dan paranoid akan menghantui anda selama perjalanan tersebut.
Perjalanan Liga Inggris musim 2013/2014 resmi dibuka tadi malam dengan diadakannya pertandingan Community Shield di Stadion Wembley. Manchester United sebagai kampiun Liga Inggris musim lalu, dihadapkan oleh Wigan Athletic sang juara Piala FA. Banyak orang yang memprediksi United akan mudah mengalahkan Wigan yang kali ini berstatus sebagai tim penguhuni Championship. Saya pun penasaran dengan pertandingan ini karena banyak faktor yang melatarbelakanginya. Selain faktor David Moyes yang akan melakoni pertandingan resmi perdananya, faktor Wigan yang musim lalu bermain impresif mengalahkan Manchester City menjadi alasan lain. Pilihan nonton bareng pun saya jalani untuk merasakan atmosfer pertandingan tersebut.
Sayangnya nonton bareng yang saya lakukan bersama @UtdIndonesiaDPK kali ini tidak berjalan lancar. Faktor teknis yang membuat pemain seolah-olah berjumlah 66 membuat saya memilih menyudahi nonton bersama mereka di babak pertama, dan melanjutkannya di rumah.  
Moyes memainkan laga dengan memasang duo Welbeck dan Van Persie di depan, membuat sektor kiri Manchester United sulit ditebak oleh Wigan. Pada prakteknya Van Persie, Welbeck, dan terkadang Zaha bergantian mengisi posisi tersebut, meski Van Persie yang lebih banyak bekerja di posisi kiri United. Ini merupakan hal yang agak unik bagi saya. Pada zaman SAF, Welbeck lebih banyak terlibat diserangan-serangan United pada sektor kiri ketimbang Van Persie.
Moyes tidak banyak merubah skema yang sudah Ferguson terapkan musim lalu pada lini tengah dan begitu juga lini pertahanan. Dengan unggul 61 % penguasaan bola, terlihat lini tengah United lebih dominan di bandingankan Wigan. Carrick, Cleverley dan Giggs memang merupakan tipe pemain yang suka memainkan operan pendek pada lini tersebut.
Sesuai perkataan Moyes, kemenangan ini adalah buah kerja keras Ferguson musim lalu. Dan tugasnya adalah menyelesaikan tugas Sir Alex yang belum terselesaikan. Dengan memainkan Wilfred Zaha pun, adalah bentuk tanggung jawab Moyes atas rekrutan terakhir Ferguson untuk United.
Dengan demikan bisa dikatakan, sejauh ini, Moyes hanya meneruskan apa yang sudah Sir Alex Ferguson jalankan selama ini. Komposisi yang tidak banyak berubah membuat kecemasan dan kewas-wasan yang sebelumnya saya utarakan, belum perlu dirisaukan. Kemenangan 2-0 atas Wigan dan pengangkatan trofi untuk pertama kalinya bagi David Moyes tadi malam, adalah langkah awal dari perubahan kepercayaan pendukung United, from #MoyesOut to “In Moyes We Trust”.

You Might Also Like

0 comments