Preview Leg II – Real Madrid vs Borussia Dortmund
April 29, 2013
Gemilangnya penampilan
Lewandowski, mobile-nya pergerakan Reus-Gotze, dan stabilitas
Bender-Gundogan membuat kemenangan 4-1 tempo hari menjadi sebuah kelayakan
untuk Dortmund. Kemenangan Dortmund tersebut disempurnakan oleh penampilan
buruk dari jantung pertahanan Madrid.
Berbekal defisit 3 gol, Mourinho pasti akan memutar otak agar bisa melancarkan serangan bertubi-tubi ke gawang Weidenfeller. Disamping itu, tentunya Mou juga perlu mencermati beberapa hal, agar tidak kecolongan gol tandang.
Untuk menganalisa apa yang perlu dilakukan Madrid pada pertandingan leg II nanti, mari kita bahas 2 gol Dortmund yang terjadi pada pertandingan leg I minggu lalu.
As it Happened
Tactics board diatas menggambarkan proses
terjadinya gol pertama Dortmund ke gawang Madrid, yang diawali dengan operan
Gundogan kepada Blaszczykowski yang kemudian melakukan penetrasi di sisi kiri
pertahanan Madrid. Gundogan yang hobi bermain one-two passes,
dengan cepat melepaskan umpan pada sisi kiri yang diterima Gotze. Area segitiga
kuning adalah satu dari berbagai bukti lini tengah Dortmund gemar memainkan wall
pass satu sama lain.
Gotze yang memiliki kecepatan dan keseimbangan, dengan cermat memberikan umpan diagonal kepada Lewandoski yang berdiri tepat ditengah kawalan Varane dan juga Pepe. Namun, Lewandowski berhasil lepas dari kawalan Varane dan Pepe sehingga membuat publik Signal Iduna Park bersorak.
Must Do
Gotze yang memiliki kecepatan dan keseimbangan, dengan cermat memberikan umpan diagonal kepada Lewandoski yang berdiri tepat ditengah kawalan Varane dan juga Pepe. Namun, Lewandowski berhasil lepas dari kawalan Varane dan Pepe sehingga membuat publik Signal Iduna Park bersorak.
Must Do
Perombakan duet di
jantung pertahanan Madrid saya anggap perlu dilakukan Mou. Area lingkaran
putih, menunjukan duel Lewandoski dengan Pepe-Varane yang
gagal menutup crossing Gotze. Ada baiknya Ramos, yang mulai
terbiasa bermain di jantung pertahanan, mengisi posisi tersebut. Memang Varane
dan Pepe memiliki postur tubuh yang mumpuni untuk duel-duel udara, namun
kecepatan mereka untuk menutup pergerakan terbilang lambat. Hal ini terlihat
dari perbandingan intercept per-game dari para bek yang
disebutkan tadi sepanjang musim ini, Ramos dengan total 2.4 intercepts,
Pepe 1.9, sedangkan Varane hanya 0.8.
Ramos pun ketika diplot menjadi wingback di pertandingan ini, tidak memainkan tugasnya dengan baik. Berbeda ketika ia masih berkostum Sevilla, Ramos adalah pemain yang memilki agresifitas yang tinggi di posisi tersebut. Namun sayang, eksplorasi dan kreatifitas Ramos menurun di pertandingan ini. Oleh karena itu penempatan posisi terbaik Ramos adalah sebagai bek tengah, sementara posisi bek sayap mungkin bisa ditempati oleh Essien, yang bisa menawarkan solusi untuk Madrid yang memang butuh banyak gol di leg II ini.
Dortmund yang memainkan umpan-umpan pendek, memiliki pass accuracy lebih baik dibanding Madrid pada pertandingan ini, Bender dengan persentase pass accuracy 84%, Blaszczykowski 80%, Gundogan 88% dan Gotze 90%. Di kubu Dortmund, Reus memiliki akurasi passing terburuk dengan 64%. Bandingkan dengan lini tengah Madrid, seperti Ozil dengan total pass accuracy 70% , Ronaldo 70%, Khedira 76% dan Alonso 80%. Rata- rata akurasi passing Madrid masih dibawah Borussia Dortmund, meski pemain denganpass accuracy terbaik pada pertandingan kemarin dipegang oleh Luka Modric dengan 91%.
Dengan demikian, dibutuhkan pemain bertipe destroyer untuk memotong one-two passes yang kerap dimainkan oleh Dortmund. Khedira tak cukup untuk membendung triangle area kreasi Reus, Gotze dan Gundogan.
Sekarang mari kita lihat gol ketiga pada pertandingan yang lalu.
Ramos pun ketika diplot menjadi wingback di pertandingan ini, tidak memainkan tugasnya dengan baik. Berbeda ketika ia masih berkostum Sevilla, Ramos adalah pemain yang memilki agresifitas yang tinggi di posisi tersebut. Namun sayang, eksplorasi dan kreatifitas Ramos menurun di pertandingan ini. Oleh karena itu penempatan posisi terbaik Ramos adalah sebagai bek tengah, sementara posisi bek sayap mungkin bisa ditempati oleh Essien, yang bisa menawarkan solusi untuk Madrid yang memang butuh banyak gol di leg II ini.
Dortmund yang memainkan umpan-umpan pendek, memiliki pass accuracy lebih baik dibanding Madrid pada pertandingan ini, Bender dengan persentase pass accuracy 84%, Blaszczykowski 80%, Gundogan 88% dan Gotze 90%. Di kubu Dortmund, Reus memiliki akurasi passing terburuk dengan 64%. Bandingkan dengan lini tengah Madrid, seperti Ozil dengan total pass accuracy 70% , Ronaldo 70%, Khedira 76% dan Alonso 80%. Rata- rata akurasi passing Madrid masih dibawah Borussia Dortmund, meski pemain denganpass accuracy terbaik pada pertandingan kemarin dipegang oleh Luka Modric dengan 91%.
Dengan demikian, dibutuhkan pemain bertipe destroyer untuk memotong one-two passes yang kerap dimainkan oleh Dortmund. Khedira tak cukup untuk membendung triangle area kreasi Reus, Gotze dan Gundogan.
Sekarang mari kita lihat gol ketiga pada pertandingan yang lalu.
As it Happened
Bola yang dikirimkan Piszczcek dari sisi kanan,
dapat dikuasai Schmelzer yang langsung melakukan crossing ke
area kotak penalti Madrid. Sayang umpan silang yang gagal diantisipasi Khedira,
berhasil dimanfaatkan Lewandowski dan dikonversi menjadi gol.
Tactics board di atas menggambarkan momen dimana bola baru dilepaskan dari kaki Schmelzer. Terlihat pada kejadian ini, di area merah, Blaszczykowski melakukan pergerakan berlawanan dengan arah bola dan Varane dan Pepe mengikuti pergerakannya.
Di saat yang sama pula, di area lingkaran putih, terlihat Lewandowski bergerak menjauhi pergerakan Pepe dan sekaligus menempatkan posisinya searah dengan datangnya bola. Dengan demikian, jarak Lewandowski dan Pepe menjadi lebar dan mempermudah Lewandowski mengontrol bola dan melepaskan tendangan keras ke gawang Lopez.
Must Do
Tactics board di atas menggambarkan momen dimana bola baru dilepaskan dari kaki Schmelzer. Terlihat pada kejadian ini, di area merah, Blaszczykowski melakukan pergerakan berlawanan dengan arah bola dan Varane dan Pepe mengikuti pergerakannya.
Di saat yang sama pula, di area lingkaran putih, terlihat Lewandowski bergerak menjauhi pergerakan Pepe dan sekaligus menempatkan posisinya searah dengan datangnya bola. Dengan demikian, jarak Lewandowski dan Pepe menjadi lebar dan mempermudah Lewandowski mengontrol bola dan melepaskan tendangan keras ke gawang Lopez.
Must Do
Selain perombakan jantung pertahanan, penempatan
posisi Lewandowski yang terlihat pada gol ketiga tersebut menjadi sorotan
khusus untuk siapa pun yang mengawalnya. Man-marking mungkin
menjadi solusi agar Dortmund tidak dapat mencuri away goal di
pertandingan nanti. Bayangkan saja, di pertandingan ini, Lewandowski melepaskan
total 7 percobaan tendangan ke gawang yang 5 diantaranya mengarah ke gawang.
Selain itu, pergerakan tanpa bola dari pemain-pemain Dortmund pun perlu diwaspadai, seperti peran Blaszczykowski sebagai decoy di gol ketiga ini. Diperlukan komando yang tepat di lini pertahanan Madrid. And who is your commander, Mou? Isn’t it the right time to bring back El Capitano?
Selain itu, pergerakan tanpa bola dari pemain-pemain Dortmund pun perlu diwaspadai, seperti peran Blaszczykowski sebagai decoy di gol ketiga ini. Diperlukan komando yang tepat di lini pertahanan Madrid. And who is your commander, Mou? Isn’t it the right time to bring back El Capitano?
0 comments